MAAF, JANGAN CURANG! ALLAH MAHA MENGETAHUI...
Seperti pedang bermata dua, bisnis yang dikelola tanpa melibatkan Allah bisa jadi jalan maksiat bagi pemilik dan karyawannya dan endingnya kebangkrutan dan kehancuran disana.
Disisi lainnya, bisnismu adalah ladang ibadahmu, bahkan bisa jadi ladang syiarmu! Mengelola usaha dengan baik sesuai dengan ilmu berdagang yang jujur, selalu merasa diawasi Allah sehingga sangat hati-hati dalam melayani pelanggannya.
Sebuah toko aksesoris mobil di Jogja yang saya temui memasang tulisan ini di depan tokonya..
MOHON MAAF:
1. Tidak melayani nota kosong
2. Tidak melayani markup/nota dinaikkan dari harga asli.
3. Tidak melayani nota fiktif
4. Nota yang tidak sesuai harga aslinya tidak akan ditandatangani dan tidak akan di cap.
ALLAH MAHA MENGETAHUI
MOHON MAAF:
1. Tidak melayani nota kosong
2. Tidak melayani markup/nota dinaikkan dari harga asli.
3. Tidak melayani nota fiktif
4. Nota yang tidak sesuai harga aslinya tidak akan ditandatangani dan tidak akan di cap.
ALLAH MAHA MENGETAHUI
Masih ada pukulan telak dibawahnya:
“MAAF ALAT GESEK TIDAK BISA KARTU KREDIT”
“MAAF ALAT GESEK TIDAK BISA KARTU KREDIT”
Dua kali “maaf” yang bikin nyesek! Para catuters dan para utangers akan melintir dari toko ini.
Berapa banyak mereka yang kerja di instansi menjadikan modus ini untuk bisa nilep duit kantornya. Modusnya bisa kayak gini:
“Mbak kaca film mobil kantor nih, habis 2,5 juta tolong diisi 3,5 juta ya mbak buat laporan ke kantor”
Mmmm... yang 1 juta? Ditileplah uang itu untuk dimakannya.
“Mbak kaca film mobil kantor nih, habis 2,5 juta tolong diisi 3,5 juta ya mbak buat laporan ke kantor”
Mmmm... yang 1 juta? Ditileplah uang itu untuk dimakannya.
Pakai kartu kredit? Akad riba kenanya.. sudah mobilnya utang leasing, ke toko aksesoris mobil didandanin dikasih lipstik dan bedak biar mobilnya menor, tapi bayarnya ngutang... demi apa? Demi bisa gaya dan pujian kawan-kawannya!
“Mobilmu baru keren deh! Wuik soundnya nendang.. tambahi speaker ya? Ada lampu kelap kelip juga.. jadi kayak odong-odong di pasar malam!”
Setiap pujian lezat rasanya, padahal semu hasil utangan saja..
“Mobilmu baru keren deh! Wuik soundnya nendang.. tambahi speaker ya? Ada lampu kelap kelip juga.. jadi kayak odong-odong di pasar malam!”
Setiap pujian lezat rasanya, padahal semu hasil utangan saja..
Dengan tulisan di kertas itu pemilik toko sudah membuat pagar, hanya yang akadnya halal yang boleh masuk ke laci kasirku.. yakin gak bakal miskin!
Percaya Allah akan menjaganya..
Percaya Allah akan menjaganya..
Yang bikin tambah luar biasa, ketika adzan Ashar berkumandang 10 an karyawan laki-laki yang sedang bekerja minta izin untuk sholat di masjid, naik motor boncengan. Hanya tiga wanita yang gantian berjaga, Meninggalkan konsumennya yang planga-plongo mobilnya ditinggal begitu sadja... 15 menit kemudian mereka kembali dan dengan cekatan menyelesaikan pekerjaannya!
Bisnis dalam keberkahan, hingga janji dari Nabi ini begitu menggiurkan..
“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dibangkitkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada”
(HR. Tirmidzi)
“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dibangkitkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada”
(HR. Tirmidzi)
Bagaimana bisnismu kawan?
Apakah sudah jadi ladang kebaikan?
Atau
masih jadi sumber dan penebar kemaksiatan?
Apakah sudah jadi ladang kebaikan?
Atau
masih jadi sumber dan penebar kemaksiatan?
@Saptuari
Komentar
Posting Komentar