Pasca melahirkan, fase yang dilalui seorang
ibu adalah memberikan ASI (Air Susu Ibu) pada anaknya. Tak jarang hal tersebut
membuat ibu menyusui terserang demam dan meradang, sampai-sampai bagian tangan
ketika bergerak, payudara terasa sangat nyeri dan sakit. Hal itu dirasakan
kakakku dua bulan lalu saat melahirkan anaknya secara secar. Saat kakak
mengeluhkan kondisi payudara itu, pikiranku langsung melayang ke kondisi 3
tahun lalu.
Saat aku melahirkan anak pertamaku, Arkan.
Payudaraku bengkak, kerasa nyeri dan sakit saat digerakkan. Alhamdulilah aku
gak sampai ngerasain demam dan meradang. Semua cara atau tips dari mbah gugel
dan saran orang aku ikuti….ini salah satu sumbernya https://www.timurnews.com/cara-mengatasi-payudara-bengkak-setelah-melahirkan/6246/
Mulai dari menyusui
Arkan dengan sesering mungkin. Karena katanya meskipun
terasa sakit dan tidak nyaman, ada baiknya ibu tetap menyusui. Pakar kesehatan
bahkan menyarankan ibu untuk rajin menyusuinya atau setidaknya kerap memerahnya
demi mendapatkan pasokan ASIP. Dengan rutin melakukannya, semakin menurun pula
rasa sakit yang ada pada payudara. Terkumpulnya ASI pada payudara ternyata ikut
berperan dalam peradangan pada jaringan lemak payudara yang bisa memicu rasa
sakit. Selain menurunkan rasa sakit, rajin menyusui juga akan membuat produksi
ASI tetap lancar.
Yang aku rasakan saat menyusui si Arkan sesering mungkin, produksi ASIku
semakin banyak, bukannya berkurang. Dan rasa sakitnya tidak juga berkurang. Dipompa
pun sudah, hanya sedikit ASI yang dapat dipompa karena payudara yang bengkak,
kurasakan seperti berkejar-kejaran dengan angin yang ada dipayudara.saat
melakukan pemerahan dengan pompa.
Saat payudara sangat penuh dan keras, aku pijat
ASI keluar sebelum menyusui. Memang saat menyusui kerasa sedikit berkurang
bengkaknya tapi itu hanya sebentar. Dan si Arkan hanya mau menyusu sebentar,
akibat payudara bengkak, Arkan agak kesulitan menyusu.
Tips ketiga dengan meletakkan kain dingin
pada payudara di antara waktu menyusui. Suhu dingin akan membuat pembuluh darah
berkontraksi. Ibu bisa juga melakukan cara lain untuk menurunkan rasa sakit
pada payudara setelah melahirkan adalah dengan mengompres payudara dengan es
selama 10 menit dan kemudian dipijat dengan lembut sehingga sirkulasi darah
pada payudara pun menjadi lebih lancar dan rasa sakit pun semakin mereda. Yang
ini tidak aku praktekkan….
Menggati bra dengan ukuran yang lebih besar,
namun pas dan bisa menyokong payudara dengan baik. Usahakan bra tidak terlalu
longgar atau bahkan terlalu ketat bagi payudara sehingga bisa menopangnya
dengan pas. Tips ini aku ikuti juga namun tidak mengurangi pembengkakan yang
kurasakan.
Kata orang dikompres dengan air panas
masukkan botol kaca, aku coba tips ini juga namun rasa sakit yang aku rasakan
semakin menjadi saat air hangat dibotol sudah menjadi dingin. Ada pula yang
bilang dikompres dengan daun pisang yang telah di panaskan di atas api. Seperti
air panas yang dibotol itu juga, saat daun pisang udah dingin lagi, payudara
kerasa bengkak lagi.
Selain itu, ada juga yang bilang bahwa masalah
pada payudara juga sering terjadi saat membengkak karena sumbatan ASI. Masalah
ini paling sering di temui pada ibu pasca bersalin. Karena memang pada kondisi
ini, saluran air susu tidak mengalami pengosongan dengan baik dan air susu
menjadi menumpuk. Hal ini terjadi jika bayi tidak dapat menghisap dengan baik
saat awal menyusui. Untuk mengatasi sumbatas tersebut aku menggunakan beras
yang di gunakan sebagai scrub untuk payudara. Alhamdulilah ternyata gak ada
sumbatan di putingku.
Saat Arkan berumur seminggu, aku harus ceck
jahitan dan imunisasi Arkan ke bidan. Dan disanalah aku curhat dengan bidanku.
Ternyata sama bidanku dikeluarkan semua ASIku dengan cara dipijit. Komentar
bidanku, kalo tidak dikeluarkan ASImu ini, kamu akan demam. Alhamdulilah
setelah semua ASI keluar, sakit dan nyeri yang kurasakan hilang. Meskipun
payudaraku mengisi kembali.
Setelah mengetahui bahwa saat kondisi
bengkak, ASI harus dikeluarkan, aku tak khawatir lagi ketika anak keduaku Ahsan
lahir. Aku berusaha mengeluarkan ASIku dengan cara dipompa meskipun kondisi
bengkak. Dan ternyata masih gagal…. Alias sakitnya tidak berkurang.
Akhirnya terlintas dibenakku untuk
mengeluarkan ASIku dengan cara di pijat. Dan akhirnya keterusan untuk menambah
stok ASI, kulakukan pemijatan atau peras, tidak lagi menggunakan pompa.
Nah kembali lagi cerita kakaku yang mengeluh
rasa sakitnya, kusarankan untuk mengosongkan isi payudara dengan cara memijat.
Dipijat gimana??? Dia tetap tidak mengerti saat kujelaskan, dia berusaha
mengeluarkan dengan pompa tapi hasilnya tidak maksimal. Sampai hari kelilma
pasca kakak melahirkan, dia tetap mengeluh masih sakit saja payudaranya.
Padahal dia merasakan sakit pasca operasi secar juga, jadi dobel sakitnya yang dia rasakan. Saat itu dia
melahirkan anak ketiga, anak pertama dan keduanya lahir secara normal.
Hari kelima, aku baru bisa datang kerumahnya
untuk memberikan bantuan padanya. Pertama yang kulakukan adalah memijat dengan
lembut pada bagian payudara yang terasa sakit dan mengosongkan payudara dengan
mengeluarkan ASI yang ada. Saat aku pegang payudaraya terasa ada yang
keras-keras seperti batu kecil berserakan disana. Logikaku itu merupakan angin
yang mengisi payudara saat belum diisi dengan ASI. Jadi angin itu harus
dikeluarkan bersama dengan ASI yang keluar.
Alhamdulilah siang itu aku berhasil
mengosongkan payudara kakak yang kiri, malamnya baru yang kanan di bantu dengan
suaminya. Dan alhamdulilah paginya kakaku sudah tidak merasakan bengkak pada
payudaranya lagi. Sehingga dia tinggal focus pada menyusui anaknya dan
pemulihan pasca secar.
Saat iseng-iseng aku searching tentang tips
mengurangi rasa bengkak pada payudara pasca melahirkan aku menemukan artikel
seperti ini….
Jangan khawatir, sharing (http://sharingdisana.com/2014/04/17/kobis-pereda-nyeri-payudara-pasca-melahirkan/) disini punya tips untuk meredakan payudara
yang sedang meradang, akibat terbendung ASI akibat ASI belum keluar
lancar. Salah satunya adalah dengan menggunakan sayur kobis. Yah, sayur
kobis atau kol, siapa yang tidak mengenalnya.
Caranya adalah ambil satu lembar sayur kobis
atau kol segar, pilih yang lembarannya lebar (sesuai ukuran payudara). Ambil
beberapa lembar secukupnya, usahakan jangan sampai robek. Cuci bersih, lalu
masukkan ke dalam freezer selama 15 menit. Setelah kol mengeras, keluarkan dari
freezer dan tempelkan di payudara, seperti mengompres payudara dengan cup kol.
Tempelkan dan kompreskan kol per lembar pada payudara sampai kol menjadi matang
di payudara. Karena payudara ibu menyusui meradang atau bengkak, biasanya kol
akan menjadi matang, layu dan lembek dengan sendirinya. Hal tersebut karena kol
yang dingin bersifat analgesik atau pereda rasa nyeri. Ulangi beberapa lembar
kol, hingga dirasa cukup dan payudara terasa nyaman dan tak lagi nyeri atau
sakit. Lalu, cuci bersih payudara dengan waslap dan air hangat.
Nah bagi teman-teman yang mau mencoba tips
menempelkan kubis pada payudara boleh juga! Nanti sharing ke aku ya gimana
hasilnya? Karena aku belum mencobanya.
Komentar
Posting Komentar